Kamis, 29 April 2010

musuh adalah "sahabat" tersembunyi

Musuh adalah "Sahabat" Tersembunyi

kehilangan sahabat ato musuh? ya jelas sahabat dunk!
karena apa, karena sahabat akan jelas akan menjadi musuh
sebaliknya musuh tetaplah musuh
jadi lebih baik hilang sahabat karena sahabat bisa jadi musuh yang tak kita ketahui apakah benar ia musuh ato seperti mengunting dalam lipatan ato juga musuh dalam selimut....dan juga dilihat dari bentuk masalahnya!
okay?

Barisan kalimat di atas adalah tanggapan tulisanku yang berjudul "Kehilangan: sahabat atau musuh?" pada milis SK.
Sahabat dan Musuh.
Lebih baik mana? Kehilangan sahabat ataukah kehilangan musuh? Menurutku pribadi gak ada yang lebih baik, karena keduanya sama-sama mempunyai poin penting di dalam kehidupan.
Kehilangan sahabat, berarti kita kehilangan tempat untuk berbagi.
Kehilangan musuh, berarti kita kehilangan tempat untuk instropeksi diri.
Sahabat dan Musuh. Dua faktor yang mendukung teori keseimbangan [teorinya sapa Sin? :D]. Seperti perkataan Bunda Athira, "Nggak ada yg namanya "musuh" kalau nggak ada "sahabat"" Betul kan? Betuuuuuuuuuuuul!!!
Dan satu hal lagi, 
Kalimat "musuh tetaplah musuh" tidak bisa diterima. Bisa jadi musuh tak selamanya menjadi musuh, dan sahabat pun tak selamanya menjadi sahabat, karena ALLAH maha membolak-balikkan hati. Selain itu, manusia hanyalah makhluk lemah yang sangat mudah tertipu. Apa yang selama ini kita sangka sahabat belum tentu lah sahabat, sedangkan siapa yang kita sangka musuh, bisa jadi dia lah yang membentuk diri kita menjadi lebih kuat [dan itu membuktikan bahwa musuh adalah "sahabat" tersembunyi kita]

So...tetep tersenyum menatap dunia *kesimpulan yang gak nyambung!* :|

Tidak ada komentar:

Posting Komentar